7 Aspek Perkembangan Anak
- Perkembangan gerakan motorik
kasar. Gerakan
motorik adalah semua gerakan yang dilakukan oleh seluruh tubuh. Sedangkan yang
termasuk gerakan motorik kasar ialah apabila gerakan yang dilakukan melibatkan
sebagian besar dari kegiatan tubuh dan biasanya memerlukan tenaga, karena
dilakukan oleh otot-otot besar. Misalnya, duduk tanpa dibantu; merangkak,
bangkit, dan berdiri tanpa dibantu; dan lainnya.
- Perkembangan motorik halus. Yaitu gerakan yang
dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot
kecil. Karena biasanya tidak begitu memerlukan tenaga, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat. Misalnya, menjangkau, mencekam, memasukan benda ke
mulut, mengenal benda dengan menggunakan jempol dan satu jari, memindahkan
benda dari tangannya, dan lainnya.
- Perkembangan komunikasi yang
pasif. Dalam hal
ini, kemampuan anak untuk mengerti isyarat dan pembicaraan orang lain.
Misalnya, menengok ke arah sumber bunyi, menghentikan kegiatan kalau mendengar
ada kata perintah, memberikan reaksi yang berbeda terhadap macam-macam jenis
suara, dan lainnya.
- Perkembangan komunikasi
aktif. Yakni
kemampuan anak untuk mengungkapkan keinginan dan perasaan dalam bentuk
kata-kata. Misalnya, membuat bunyi-bunyi seperti tangisan, mengulangi bunyi
(mengoceh) kalau sedang sendiri atau diajak bicara, mencoba meniru bunyi
menurut kemampuan anak, dan lainnya.
- Perkembangan kecerdasan. Kecerdasan ini mengandung
makna kemampuan daya ingat, daya tangkap seorang anak pada umur tertentu. Anak
yang pandai akan cepat tanggap dalam membandingkan dan membedakan ide.
Kemampuan kecerdasan anak ini, apabila tidak terlaksana pada waktunya, akan
menimbulkan kesukaran pada diri anak. Misalnya, mengikuti benda bergerak dengan
mata, mengikuti gerakan dan perbuatan, mengenal orang berbeda-beda, memberikan
reaksi pada orang yang belum dikenal dengan menangis atau menatap
terus-menerus, dan lainnya.
- Perkembangan kemampuan
menolong diri sendiri. Dalam hal ini, adalah ketrampilan dan kemampuan menolong diri sendiri
pada saat umur tertentu. Walaupun secara alamiah seorang anak masih harus
ditolong, tetapi hendaknya sudah mulai belajar untuk dapat melakukan sendiri
tanpa ada pertolongan orang lain, agar anak tidak merasa canggung lagi
melakukannya. Misalnya, menyuapkan biskuit ke mulut, memegang cangkir/gelas
dengan tangan tidak dibantu, dan lainnya.
- Perkembangan tingkah laku
sosial. Yaitu
tingkah laku yang mencerminkan kemampuan hidup berdampingan dengan orang lain.
Perkembangan ini berdampak terhadap bagaimana seseorang anak dapat membiasakan
menyesuaikan diri dengan lingkungan, dapat menerima, membantu, dan menghargai
orang lain. Misalnya, tersenyum secara spontan, menaruh perhatian kalau namanya
sendiri disebut, memberikan reaksi terhadap perkataan "tidak", dan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah membaca postingan ini...
Yuk dibudayakan mengomentari :)